Apa itu diabetes tipe 1 ?. Diabetes tipe 1 adalah kondisi kronis yang biasanya terlihat gejalanya sejak masa kanak-kanak. Dalam beberapa kasus gejala diabetes tipe 1 bisa juga muncul ketika orang memasuki usia dewasa ( 30 hingga 40 tahun). Pada diabetes tipe 1, organ pankreas menghasilkan sangat sedikit insulin. Sedangkan tugas insulin sendiri adalah membantu sel-sel dalam tubuh mengubah gula menjadi energi. Ketika pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang cukup, maka gula mulai menumpuk di dalam darah, sehingga menyebabkan diabetes dan resiko komplikasi penyakit lain yang berbahaya. Seseorang dengan diabetes tipe 1 harus menggunakan insulin selama hidupnya, untuk membantu tubuh mengolah gula menjadi energi. Berikut adalah beberapa gejala dini diabetes tipe 1 yang harus kita ketahui :
Contents
- 1 Gejala Rasa haus yang tidak biasa
- 2 ArtikelTerkait
- 3 Gejala Diabetes Yang Wajib Diketahui
- 4 Cara Perawatan Diabetes untuk Menghindari Komplikasi
- 5 Gejala Diabetes Yang Harus Kita Ketahui Secara Dini
- 6 Gejala Penurunan Berat Badan
- 7 Gejala Masalah Kulit
- 8 Tanda dan Gejala Berbahaya Lainnya
- 9 Gejala Ketoasidosis
- 10 Apa Perbedaan Antara Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?
- 11 Apa Penyebab Diabetes Tipe 1?
- 12 Siapa yang Beresiko Terkena Diabetes Tipe 1?
- 13 Diagnosis Diabetes Tipe 1
- 14 Risiko Tekanan Darah Tinggi
Gejala Rasa haus yang tidak biasa
Rasa haus yang tidak biasa adalah gejala yang sangat umum dari diabetes tipe 1. Kondisi ini diseebabkan oleh ginjal mengeluarkan kelebihan gula dalam darah dengan membuang lebih banyak air. Air dikeluarkan melalui buang air kecil, menyebabkan dehidrasi dan dehidrasi ini kemudian menyebabkan anda merasa terus haus dan minum lebih banyak air.
Gejala Penurunan Berat Badan
Orang dengan diabetes tipe 1 mengalami penurunan berat badan yang tidak disadari dan peningkatan nafsu makan yang besar. Hal ini disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dalam tubuh, tetapi tidak bisa diubah menjadi energy. Sehingga penderita diabetes tipe 1 akan mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Metabolisme glukosa yang terganggu juga menyebabkan pasien merasa kekurangan energi dan mengantuk untuk jangka waktu yang lama. Disisi lain, dengan seringnya buang air kecil juga menyebabkan penurunan berat badan karena banyak kalori yang terbuang dari tubuh melalui urin.
Gejala Masalah Kulit
Gangguan metabolisme glukosa pada pasien dengan diabetes tipe 1 menyebabkan perubahan kulit. Penderita diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi bakteri dan infeksi jamur . Sirkulasi darah yang buruk di kulit juga dapat terjadi. Pasien dengan diabetes tipe 1 sering terinfeksi dengan infeksi jamur yang disebabkan oleh ragi Candida albicans. Infeksi jamur ini juga termasuk infeksi jamur vagina pada wanita dan gangguan kulit berupa kurap ,
Tanda dan Gejala Berbahaya Lainnya
Pasien dengan diabetes tipe 1 yang tidak diobati dapat mengalami gejala serius seperti penglihatan kabur, mati rasa atau kesemutan pada ekstremitas (terutama kaki), kehilangan kesadaran, kelelahan , nafas beraroma buah, mulut kering hingga koma diabetes . Kadang-kadang pasien dengan diabetes tipe 1 bisa mengalami serangan gula darah rendah atau hipoglikemia. Hal ini terjadi ketika kadar glukosa darahnya turun secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan kehilangan kesadaran hingga koma diabetes.
Gejala Ketoasidosis
Masalah utama yang dialami penderita diabetes tipe 1 adalah bahwa sel-sel dalam tubuh mereka kekurangan gula yang mereka butuhkan untuk mendapatkan energi. Tetapi dengan tanpa insulin yang diproduksi oleh pankreas, gula mengalami kesulitan memasuki sel-sel tubuh. Akibatnya, sel-sel tubuh mulai membakar lemak tubuh untuk dirubah menjadi energi, yang menyebabkan keton menumpuk di dalam darah. Keadaan ini dapat mengubah tingkat PH darah seseorang dan dapat memicu koma yang bisa berakibat mengancam jiwa. Hal ini disebut sebagai ketoasidosis diabetikum. Suatu keadaan darurat medis yang perlu dirawat dengan cepat, biasanya di rumah sakit.
Gejala ketoasidosis diabetik meliputi beberapa hal sebagai berikut :
- Kulit memerah, panas, dan kering
- Penglihatan menjadi kabur
- Merasa haus dan buang air kecil berlebihan
- Napas yang cepat dan dalam
- Bau nafas beraroma buah-buahan
- Kehilangan nafsu makan, sakit perut, dan muntah
- Kebingungan
Apa Perbedaan Antara Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?
Diabetes tipe 1 biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa muda, sedangkan diabetes tipe 2 biasanya dimulai pada masa dewasa. Pada pasien dengan diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas (sel Beta) yang memproduksi insulin. Sedangkan pada pasien dengan diabetes tipe 2, pankreas tidak terserang dan biasanya memproduksi insulin. Namun, pasien dengan diabetes tipe 2, karena berbagai alasan, tidak dapat menggunakan insulin yang tersedia secara efektif.
Pasien dengan diabetes tipe 2 dapat memiliki gejala yang sama dengan pasien dengan diabetes tipe 1, tetapi pasien dengan diabetes tipe 1 biasanya memiliki gejala yang terjadi lebih cepat. Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah, tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah atau ditunda dengan gaya hidup yang sehat.
Apa Penyebab Diabetes Tipe 1?
Ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel beta di bagian pankreas, maka diabetes tipe 1 mulai berkembang. Sedangkan sel beta di pankreas bertugas menghasilkan insulin. Para peneliti belum yakin mengapa sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel penghasil insulin sendiri. Namun, para peneliti dan dokter mencurigai bahwa kerentanan genetik dan faktor lingkungan meningkatkan risiko untuk terjadinya diabetes tipe 1.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi gen dan wilayah gen yang meningkatkan risiko pengembangan diabetes tipe 1, tetapi mereka bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan penyakit ini. Para peneliti juga berkeyakinan bahwa pemicu lingkungan seperti infeksi virus atau mungkin faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makan atau kehamilan juga dapat berperan dalam pengembangan diabetes tipe 1.
Siapa yang Beresiko Terkena Diabetes Tipe 1?
Meskipun diabetes tipe 1 dapat berkembang pada usia berapa pun, tetapi sekitar dua pertiga dari kasus, baru didiagnosis pada individu di bawah usia 19 tahun. Para peneliti telah mencatat dua waktu puncak untuk pengembangan diabetes tipe 1. Yang pertama adalah pada anak usia dini dan yang kedua terjadi saat pubertas. Diabetes tipe 1 bisa menyerang pada pria dan wanita dengan persentase yang sama. Diabetes tipe 1 juga mayoritas terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang memiliki diabetes tipe 1, serta sangat mungkin menyerang orang dengan ras kaukasia.
Diagnosis Diabetes Tipe 1
Jika seseorang memiliki faktor resiko terkena diabetes tipe 1 atau memiliki gejala dan tanda tanda diabetes tipe 1, maka ia bisa menjalani tes darah untuk melihat adanya kadar gula abnormal dalam darah. Ia juga bisa menjalani tes hemoglobin A1c dapat mengungkapkan kadar gula darah rata-rata selama 2 hingga 3 bulan terakhir. Tes lain yang biasa digunakan adalah tes toleransi glukosa atau pengujian untuk antibodi spesifik dalam darah.
Risiko Tekanan Darah Tinggi
Diabetes tipe 1 beresiko merusak pembuluh darah dan membuatnya rentan terhadap pengerasan (atherosclerosis), yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah jantung serta masalah sirkulasi darah lainnya. Kadar gula darah tinggi yang tidak terdiagnosis atau berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem organ dalam tubuh seiring berjalannya waktu. Pasien dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko tinggi pada masalah penglihatan, penyakit jantung , stroke , gagal ginjal, penyakit gusi , kehilangan gigi, dan kerusakan saraf (terutama di tangan dan kaki).
Demikianlah pembahasan kita tentang apa itu diabetes tipe 1, gejala diabetes tipe 1 serta kemungkinan resiko lanjutan yang dihadapi oleh penderita diabetes tipe 1. Deteksi dini atas penyakit ini, akan membuat penderita diabetes bisa melakukan antisipasi serta mengatur pola manajemen hidupnya dengan lebih baik. Terima kasih telah berkunjung, dan semoga kita selalu diberikan kesehatan, aamiin.